Lg
www.abahyit.jw.lt

SHALAT SHALAT SUNAT
Dalam Islam, selain ada kewajiban untuk melaksanakan Shalat yang wajib atau Fardlu, juga terdapat shalat yang di kategorikan sunat, di laksanakanya dua bagian, yaitu :
Pertama :
Shalat-shalat sunat yang tidak di sunatkan berjamaah, yaitu shalat sunat Rawatib, shalat sunat Witir (kecuali pada bulan Ramadhan). Shalat sunat Duha, shalat sunat Tahiyyat Masjid, shalat Tasbih, shalat Awwabin, shalat sunat Ihram, shalat sunat Tawaf, Shalat sunat Wudlu, shalat sunat Istikharah, shalat sunat Hajat, shalat sunat Taubah, shalat runat Tahaijud, dan shalat sunat mutlak.
Kedua :
Shalat-shalat sunat yang di sunatkan berjamaah, yaitu shalat sunat "Id al-Fitri, shalat sunat "Id al-Adha, shalat sunat Kuruf (Gerhana Mata hari). Shalat sunat Istisqa. Dan shalat sunat Tarawih.
SHALAT SUNAT RAWATIB
Shalat sunat Rawatib adalah shalat-shalat sunat yang di kerjakan mengiringi shalat-shalat fardlu, baik yang di lakukan sebelum shalat fardlu, yang di namakan sunat Qabliyah. ataupun yang di lakukan setelah shalat fardlu, yang di namakan sunat ba'diyah" dan waktunyapun ketika melaksanakan shalat fardlu.
Shalat-shalat sunat Rawatib tersebut ialah; dua raka'at sebelum shalat Subuh atau yang di kenal dengan sebutan shalat Fajar". empat rakaat sebelum shalat Zuhur atau shalat Jum'at. dan empat rakaat setelah Asar. dua rakaat sebelum shalat Maghrib. dan dua rakaat setelahnya, serta dua rakaat setelah shalat Isya.
Shalat sunat Rawatib pada pelaksanaannya terbagi dua bagian, pertama bersifat "mu'akkad" yaitu shalat sunat yang di lakukan Nabi Muhammad dan tidak pernah di tinggalkan oleh beliau. Sehingga kategori "mu'akkad" seakan-akan sangat sangat di anjurkan dan sebagian lainya bersifat ghair mu'akkad (tidak mu'akkad). Yaitu shalat sunat yang tidak selalu Nabi Muhammad Saw kerjakan, atau dalam kata lain, Nabi Muhammad Saw,pernah tidak melakukannya.
Diantara shalat dalam arti mu'akkad ialah : dua rakaat sebelum Subuh, yaitu yang di sebut sunat Fajar. Dua rakaat setelah Maghrib, dan dua rakaat setelah Isya, selain dari shalat sunat tersebut adalah dalam kategori sunat ghair mu'akkad.
Hikmah di anjurkannya shalat-shalat Rawatib ini ialah untuk menyempurnakan kekurangan dalam shalat fardlu. Kekurangan tersebut misalnya dikarnakan kurang khusyu. Kurang memperhatikan bacaan atau lain sebagainya oleh karna itu shalat Rawatib ini sangatlah penting untuk menambal kekurangan dalam shalat-shalat fardlu kita.
Diantara shalat dalam arti mu'akkad ialah : dua rakaat sebelum Subuh, yaitu yang di sebut sunat Fajar. Dua rakaat setelah Maghrib, dan dua rakaat setelah Isya, selain dari shalat sunat tersebut adalah dalam kategori sunat ghair mu'akkad.
Niat Shalat Sunnah Rawatib.
A. Dua rakaat sebelum Subuh,
Ushalli sunnatal subhi raka'ataini qiblatin lillahi ta'ala allahu akbar
Artinya : Saya berniat shalat sebelum subuh dua rakaat semat-mata karna Allah ta'ala. Allah maha besar.
B. Dua rakaat sebelum Dzuhur.
Ushalli sunnatal dzuhri raka'ataini qiblatain lillahi ta'ala Allahu Akbar
Artinya : Saya berniat shalat sebelum dzuhur dua rakaat semata-mata karna Allah ta'ala Allah Maha Besar.
Dua rakaat sesudah dzuhur.
Ushalli sunnatal dzuhri raka'ataini ba'diyatanini lillahi ta'ala Allahu Akbar,
Artinya : Saya berniat shalat sebelum dzuhur dua rakaat semata-mata karna Allah ta'ala Allah Maha Besar.
C. Dua rakaat sebelum Ashar.
Ushalli sunnatal Ashri raka'atain qiblatin lillahi ta'ala Allahu Akbar,
Artinya : Saya berniat shalat sunat sebelum ashar dua rakaat semata-mata karna Allah ta'ala Allahu Akbar.
D. Dua rakaat setelah Maghrib.
Ushalli sunnatal maghribi rakaa'ataini ba'diyataini lillahi ta'ala Allahu Akbar.
Artinya : Saya berniat shalat setelah Maghrib dua rakaat semata-mata karna Allah ta'ala Allahu Akbar
E. Dua rakaat setelah Isya.
Ushalli sunnatal Isya raka'ataini ba'diyatain lillahi ta'ala Allahu Akbar,
Artinya : Saya berniat shalat setelah Isya dua rakaat semata-mata karna Allah ta'ala Allah maha Besar.
SHALAT SUNAT DHUHA
A. Pengertian
Shalat sunat Dhuha di laksanakan pada pagi hari sesudah matahari menampakan sinarnya, kurang lebih (7 hasta) atau kurang lebih jam 07:15 atau jam 07:30, dua jam lebih sepuluh menit dari waktu subuh, hingga mata hari tergelincir yang menandakan waktu shalat dzuhur. Shalat Dzuhur ini sekurang-kurangnya dua rakaat, dan sebanyak-banyaknya adalah delapan rakaat, dengan tiap dua rakaat salam.
B. Keutamaan Shalat Dhuha.
1. Orang yang melaksanakan shalat Dhuha sebanyak dua belas rakaat maka Allah akan membangunkan untukny istana di Surga yang terbuat dari emas, Rasulullah bersabda ;
Barang siapa yang melaksanakan shalat dhuha sebanyak dua belas rakaat maka Allah akan membangunkan untuknya istana di surga yang terbuat dari emas. (HR. Tirmidzi).
2. Orang yang melaksanakan shalat Dhuha akan di ampuni dosa-dosanya, Rasulullah bersabda ;
Barang siapa yang senantiasa melaksanakan shalat dhuha maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. (HR. Tirmidzi).
3. Pahala shalat dhuha sebanding dengan pahala orang yang mengeluarkan sedekah dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar, Rasulullah bersabda :
Bahwasanya setiap anggota kalian bisa bersedekah, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma'ruf nahi munkar adalah sedekah, dari semua itu biasa di cukupkan dengan dua rakaat yang di lakukan pada waktu Dhuha. (HR. Muslim).
C. TATA CARA SHALAT DHUHA.
Shalat dhuha di laksanakan dua rakaat dua rakaat. Pada setiap dua rakaat salam.. Bacaan shalat dhuha tidak di jaharakan (tidak di perdengarkan).
D. NIAT SHALAT DHUHA.
Ushalli sunnatal dhuha raka'ataini lillahi ta'ala Allahu Akbar,
Artinya : Saya berniat shalat dhuha semata-mata karna Allah ta'ala Allah maha Besar.
Mengenai surah-surah yang di baca, sebagian ulama ada yang membiasakan surah-surah tertentu seperti di bawah ini :
Pada rakaat pertama, setelah Fatihah, membaca surah Al-Syams.
Pada rakaat kedua, setelah Fatihah membaca surah Al-Dhuha.
Pada rakaat ketiga setelah Fatihah, membaca surah Al-Syarh.
Pada rakaat ke empat setelah Fatihah membaca surah Al-Nashr.
Pada rakaat ke lima setelah Fatihah membaca surah Al-Zalzalah.
Pada rakaat ke enam setelah Fatiha membaca surah Al-Qari'ah.
Pada rakaat ke tujuh setelah Fatihah membaca surah Al-Falaq.
Pada rakaat ke delapan setelah Fatiha membaca surah, Al-Anaas.
Setelah shalat Dhuha bacalah do'a sebagai berikut.
Allaahumma inna ad-dhuha dhuhaauka, wa al-bahaa'a bahaauka wa al-jamaala jamaaluka, wa al-quwwata quwwatuka, wa al-qudrata qudratuka, wa al-Ishmata Ishmatuka, allaahumma in kaana rizqi fiias-sama'ifaanzilhu, wa in kaana fiial-ardhi fa akhrijhu, wa in kaanamu' assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba'iida faqarribhu, bihaqqi dhuhaaika, wa bahaaika, wa jamaalika, wa quqqatika, wa qudratika, wa ishmatika, aatini maa aataita 'ibaadaka ash-shaalihiin.
Artinya : Ya Allah, sesungguhnya Duha itu adalah DuhaMU, kecantikan itu kecantikanMU, keindahan itu keindahanMU, kekuatan itu kekuatanMU, kekuasaan itu kekuasaanMU, dan pemeliharaan itu pemeliharaanMU, Ya Allah, jika sekiranya rezekiku ada di langit, turunkanlah ia, jika ada di bumi, maka keluarkanlah ia, jika sukar, maka mudahkanlah ia, jika haram, maka sucikanlah ia, jika jauh, maka dekatkanlah ia,dengan hak Duha, kecantikan, keindahan, kekuatan, kekuasaan, dan pemeliharaanMU, berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hambaMU yang soleh".
Kemudian di tambah dengan do'a penutup.
Selanjutnya->>
<<-Bab Shalat
Do'a Mustajabah
Bersetubuh yang Baik
[ Home ]
Follow us:
mpls service
Hub: 081803994535
Email: Abah_yit@ymail.com
Powered by:
Xtgem
© 2012. Abah_Yit.

Old school Swatch Watches